Gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung





            Saya lahir di Lampung, besar di provinsi ini dan juga mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi juga di provinsi ini. Tapi ini pertamakalinya saya akan mengunjungi tempat pelatihan dan konservasi gajah Sumatera yang sangat Lampung banggakan dan sampai sebagai iconic provinsi Lampung. Sebenarnya saya merasa sungguh terlalu jika tidak mengunjungi tempat ini karena jarak tempat tinggal saya di Kota Metro dengan lokasi ini hanya sekitar 50 km dan hanya membutuhkan waktu 1 jam perjalanan darat.

            Pergilah saya bersama kedua teman saya menggunakan sepeda motor dari kota metro menuju lokasi Taman Nasional Way Kambas ini. Taman Way Kambas adalah taman nasional perlindungan gajah dan Pusat Konservasi Gajah (PKG) karena selain menjaga tempat perlindungan bagi gajah, taman nasional ini juga dikernal sebagai tempat pelatihan mereka.  Taman Nasional ini terletak di daerah Lampung Timur. Taman ini berdiri sekitar tahun 1985 merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. Taman ini ditetapkan sebagi Taman Nasional oleh Kemenhut tahun 1999. Taman ini memiliki luas sekitar 125.621,3 hektar dan secara adminitratif pemerintahan masuk di kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah. Tempratur udara sekitar 28-37°C. Daeranya meliputi dataran rendah, hutan, hutan rawa, padang alang alang/semak, dan hutan pantai Sumatera.

Di Way Kambas ini juga ada International Rhino Foundation yang bertugas menjaga spesies badak agar tidak terancam punah. Untuk bisa melihat badak sumatera dan fasilitas Rhino Sanctuary, pengunjung harus mengurus surat izin untuk masuk kawasan ini (SIMAKSI) terlebih dahulu dengan membayar sekitar Rp 30.000.  Di tempat ini selain sebagai habitat badak sumatera (Direrorhinus sumatrensis) dan gajah sumatera (elephas maximus), ada juga harimau sumatera (panther tigris sumatrensis), tapir (tapirus indicus), rusa (cervus unicolor), ayam hutan (gallus gallus), owa (hylobates moloch), siamang (hylobates syndactylus), dan sebagainya. Selain itu TNWK ini juga masih memiliki banyak flora seperti Pidada, Nipah, Salam, Ketapang, Pandan, Meranti, dll.

            Jika anda berangkat dari luar provinsi atau melalui pelabuhan Bakauheni anda bisa langsung ambil rute Bakauheni-Labuhan Maringgai-Way Jepara- Simpang Way Kambas atau Raja Basa Lama dan dilanjut naik ojek untuk masuk ke arah Way Kambasnya. Jika anda melalui jalur udara masuk ke Lampung (Bandara Raden Inten II) anda bisa melalui simpang tigeneneng-Metro-Pekalongan-Sukadana-Lintas Timur-Way Kambas. Jika menggunakan transportasi umum, rute yang paling sederhana adalah dengan menggunakan bus dari rajabasa di terminal Bandar lampung langsung ke arah Way Jepara dan turun di tugu gajah atau gajah batu di desa rajabasa lama way jepara. Selanjutnya menggunakan ojek atau sepeda motor ke Way Kambas. Tapi dengan kendaraan pribadi atau sewa mobil sebenarnya akan lebih memudahkan dan mempersingkat waktu anda menuju tempat ini.  Jika anda dari rajabasa Bandar Lampung, anda hanya akan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke tempat ini dengan jalan yang cukup bagus. Tapi jika saat moment Festival Way Kambas setiap sekitar tanggal 11-13 bulan November, mereka biasanya menyediakan damri dari Raja Basa Bandar Lampung menuju PLG Way Kambas.

Gajah sumatera atau dengan nama kerennya Elephas Maximus Sumatranensis. Gajah ini termasuk dalam spesies asli pulau sumatera yang hampir punah dan harus dijaga. Dengan adanya perambahan dan perluasan lahan hutan maka sangat susah untuk memperkirakan dan menjaga jumlah mereka. Ada sekitar 60 gajah yang dirawat di taman nasional ini diluar jumlah gajah liar yang dibiarkan hidup di taman nasional ini. Saya cukup bangga karena provinsi saya mampu memiliki tempat konservasi seperti ini. Selain itu juga, tempat ini bisa memberikan kita edukasi bagaimana kehidupan hewan hewan yang terancam punah ini. Di tempat ini juga disediakan hiburan untuk para pengunjung berupa atraksi bagaimana kepandaian gajah bermain bola, berjoget, dan atraksi lainnya.

Tiket masuk yang harus saya dan kedua teman teman saya bayar yaitu Rp 14.500/orang ( include karcis masuk pengunjung hari libur, karcis masuk kendaraan roda dua, dan kontribusi asuransi), Tujuan kami kali ini adalah ke PLG (Pusat Latihan Gajah), disana kita juga masih harus membayar tiket parkir sebesar Rp 5.000/kendaraan. So, terjamin aman lah yaaa. Oh ya, untuk WNA, mereka kena charge sedikit mahal untuk tiket masuknya yaitu sebesar Rp 150.000.

Disana anda bisa melihat serta bermain bersama Gajah dan pawangnya. Tapi jangan berani mendekati gajah tanpa di damping pawangnya yaaa. Karena masih ada loh gajah liar yang belum bisa terima untuk orang luar dekati.  Anda bisa naik gajah untuk beberapa menit dengan membayar Rp 20.000 di tempat ini. Namun jika anda mau menikmati berkeliling PLG bersama gajah menelusuri hutan dan rawa rawa serta ikut memandikan gajah, anda bisa membayar sebesar Rp 150.000 lagi. Gajah suka makan rumput, daun kelapa, tebu, dan juga pisang. Saat anda memasuki pintu gerbang Way Kambas akan banyak orang yang menawari anda pisang. Jika anda berniat memberi makan gajah atau siamang sejenis monyet di pinggir pinggir jalan menuju tempat pelatihan gajah, ataupun buat makan anda sendiri maka anda bisa membeli pisang 2 sisir dengan harga 10.000 rupiah.

Jika anda penggemar photography, moment yang pas untuk mengabadikan aktivitas gajah yaitu pada pagi hari. Karena gajah sebelum dilepaskan di area tanah lapang mereka akan dimandikan terlebih dahulu, sehingga anda akan bisa melihat banyak gajah secara dekat. Jika anda merasa perlu menginap, anda bisa menggunakan penginapan yang ada di dalam Way Kambas ini dengan tarif sekitar 150 ribu semalam atau 250 ribu per kamar bisa cukup untuk 4 orang. Namun jika anda berniat untuk menginap, sebaiknya bawalah bekal makanan dari luar. Karena anda tidak akan menemukan orang berjualan makanan malam malam di tengah hutan.

Saya berjalan mengelilingi PLG yang cukup luas. Banyak juga pengunjung dari berbagai daerah mengunjungi tempat ini apalagi saat saat hari libur seperti hari minggu. Mengelilingi PLG bersama keluarga ataupun teman ditambah piknik di saung saung dekat kolam pemandian gajah nampaknya sangat mengasyikan, itu pengamatan saya melihat beberapa orang yang datang kemari. Kebetulannya saya dan teman tidak membawa makanan dan minuman, akhirnya kami melipir ke stand orang jualan makanan dan minuman yang tak jauh dari parkiran. Dengan merogoh kocek 10 ribu rupiah, kami bisa menikmati es dugan yang begitu segar diteriknya matahari. Jika anda berniat membeli oleh oleh, disini juga ada yang berjualan kaos dengan tulisan Way Kambas, boneka gajah, dan juga miniature hewan hewan hasil kerajinan tangan dari karung goni. Semua oleh oleh ini bisa anda bawa pulang dengan merogoh kocek sekitar Rp 10.000 – 60.000. Wahhh, murah meriah kan? Oh ya, jika kalian dari pagi dan sore di tempat ini, di PLG ini juga dilengkapi toilet dan mushola bagi muslim yang hendak menunaikan ibadah sholatnya. Sooo….comfortable! 
For next day, saya berencana untuk kembali mengunjungi tempat ini dengan hewan yang lainnya selain para gajah gajah cute ini, yaaa menengok badak mungkin. Yukkk….. anda juga harus datang dan bermain main ke Way Kambas di Lampung ^_^ Sebentar lagi ada festival loh! Ditunggu yaaa…..

             Denah PLG/PKG Way Kambas

              Mushola dan kamar mandi di PKG


    Souvernir dan oleh oleh dari Way Kambas
                    Kolam pemandian gajah


                    Gajah Salmon namanya, itu gajah apa ikan yaa.. Hehehe

                   Yukkk...beri makan gajah

 Saya dan Salmon juga bapak pawangnya yang baik

                       
   Dua teman saya yang care banget mau temani saya datang kemari

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.