Singapore River, Cavenagh Bridge and Anderson Bridge

Penasaran saya tentang sejarah Singapore River saat saya melintasi tempat tempat ini saat dari Raffles Station menuju Merlion Park. Saya ambil exit G dan keluar dari station ambil arah ke kanan hingga bertemu Sungai dan berada tepat di samping fullerton hotel. Perjalanan saya yang hanya singgah di tempat ini beberapa menit, membuat banyak pertanyaan di kepala saya akan sejarah Singapore dan hubungannya dengan Singapore River. Apalagi nampak ada sebuah jembatan gantung yang ku taksir usianya sudah begitu tua karena bergaya tak biasa yang mungkin peninggalan kolonial Inggris, pikirku.

koleksi pribadi


Singapore River

Saya mencoba mencari tahu sedikit tentang sejarah sungai ini dan tepat sekali bahwa sungai ini merupakan saksi bisu perkembangan Singapore dari waktu ke waktu. Panjang sungai ini sekitar 3,2 kilometer. Dulunya adalah perkampungan nelayan dan berubah saat kedatangan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1819 memasuki Singapore melalui sungai ini. Saat masih berupa rawa rawa, Raffles menganggap tempat tersebut sangatlah strategis dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai pusat perniagaan pada masa itu. Setelah empat tahun berselang, di sisi sungai tersebut dibangun Boat Quay yang menjadi kantor, gudang, dan dermaga bagi para pelaut dari beberapa wilayah seperti tiongkok, melayu, hingga bugis yang berdagang di Singapore. Waktu demi waktu, pembangunan Singapore tetap dipertahankan hingga negara itu merdeka pada 1965. Mereka tetap terus melestarikan berbagai dermaga di tepi sungai, seperti Boat Quay, Clarke Quay, dan Robertson Quay. Sejumlah gedung pencakar langit di bangun di sekitar sungai Singapore dari yang bergaya kolonial Inggris hingga yang modern. Beberapa bangunan peninggalan yang mungkin telah di pudar seperti Victoria Theater yang dibangun tahun 1862, Museum Peradaban Asia yang berfungsi sebagai gedung peradilan pada tahun 1865, dan Katedral Saint Andrew yang dibangun pada tahun 1855. Di sisi sungai ini anda akan menemukan beberapa jembatan peninggalan kolonial Inggris. Diantaranya Jembatan Coleman yang dibangun tahun 1840, Jembatan Cavenagh yang dibangun tahun 1869, Jembatan Ord yang dibangun pada 1886.  Anda juga akan menemukan beberapa patung di pinggiran sungai ini untuk mengenang bagaimana peran sungai ini bagi kehidupan masyarakat Singapore di masa lampau. Waktu terus berganti mengubah rawa rawa dan sungai sungai itu menjadi sebuah tempat wisata yang penuh akan bangunan bangunan modern, gedung pencakar langit, dan beberapa bangunan simbolik Singapore. Seperti patung Merlion, gedung kesenian Esplanade, bangunan berbentuk tulip ArtScience Museum, Jembatan Helix yang menyerupai DNA, dan yang paling spektakuler adalah Marina Bay Sands. Untuk menjadikan Singapore kota yang indah khususnya sungai Singapore menjadi saat ini menjadi tempat wisata yang luar biasa, semuanya bukanlah hal yang mudah. Sungai ini pun pernah terlihat kumuh, kotor, dna bau saat banyak kapal nelayan yang berdatangan dna berjajar tidak beraturan, polusi oleh limbah pertenakan dan para pedagang pada masa lalu. Saat itu puing dan sampah mencemari sungai dan banyak terjadi pendangkalan. Untuk membuat sungai itu sebagai pusat peradaban, Perdana Menteri Lee Kuan Yew menggalakkan kampanye pembersihan sungai pada tahun 1977. Targetnya sederhana, ia ingin 10 tahun warga Singapore sudah bisa kembali memancing di sungai tersebut. Pemerintah menghabiskan dana sekitar 170 juta dollar Singapore, dan sungai ini pun kembali bersih pada tahun 1987. Belajar dari pengalaman masa lalu, pada tahun yang sama mulai diberlakukan larangan mengotori  sungai atau jalan air di seluruh negeri singa ini. Seperti yang bisa kita lihat, hingga saat ini sungai ini nampak bersih dan menjadi tempat wisata Singapore River Cruise dna menjadi daya tarik wisatawan. Apakah sungai sungai di Indonesia bisa ada yang menjadi seperti ini?? Ahhh, mungkin kita kan butuh bertahun tahun untuk merealisasikannya. Yaa, itu PR kita bersama...

singaporeguide.com



Taken by Ghoffar Amin


Taken by Ghoffar Amin




Cavenagh Bridge
      
www. root.sg


Jembatan kuno dan tertua ini diambil dari nama Jenderal Cavenagh, Gubernur dari Straits Settlement. Jembatan yang melintasi Singapore River ini dulunya bernama Edinburgh Bridge untuk menghormati kunjungan Duke of Edinburgh ke Singapore. Jembatan ini ada sejak tahun 1870-an yang digunakan oleh pejalan kaki dan lembu untuk menyebrangi sungai Singapore karena sebelumnya mereka harus menggunakan prahu. Hingga saat ini jembatan ini hanya dilewati para pejalan kaki dan tidak boleh kendaraan. Plang peringatan pada tahun 1910 pun masih nampak di depan jembatan ini. Bisa dikata, jembatan ini adalah saksi bisu sejarah Singapore bersama sungai Singapore dari waktu ke waktu. Di sini juga kita akan sering melihat bahkan jika berniat ikut tour River Cruise, naik boat yang akan membawa kita menelusuri Singapore river.


Anderson Bridge 




Tak jauh dari Cavenagh Bridge. Jembatan Anderson diambil dari nama Sir John Anderson. Sebuah jembatan kendaraan yang dibuka pada tahun 1910. Jembatan Anderson sepanjang 70 meter digunakan sebagai jalur kendaraan menuju Sungai Singapore. Selain sebagai jalur kendaraan, jembatan ini memiliki sejarah mengerikan selama perang dunia ke-2, saat itu beberapa kepala kriminal digantung pada lengkung besi sebagai peringatan terhadap pemberontakan sipil.

 koleksi pribadi



Salam Backpacker!
Happy Holiday yaaaa....


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.