Menjadi Eco-Traveller & Stay di Hostel Lagi Yuk!

Sudah libur berapa tahun tidak traveling karena pandemi Covid nih? Pandemi Covid sudah mulai mereda, saatnya vaksin booster lalu liat tanggal libur kemudian angkat ransel atau koper untuk staycation lagi, backpacking lagi, traveling lagi.

Terlapas dari tempat wisata yang mungkin sudah menjadi list kamu baik wisata lokal maupun mancanegara, ada baiknya kita selalu menjadi eco-traveller dimanapun kita menginjakkan kaki saat travelling. Mungkin masih ada yang awan dengan eco-traveller atau mungkin ada yang berpikir jika eco identik dengan lingkungan sehingga mengartikan eco-traveller sebagai pelancong atau traveller yang hobi jalan jalan ke alam bebas. Hehe, sayangnya kata tersebut masih memiliki arti luas. 

Apa itu eco-traveller? Eco-traveller adalah sebutan untuk wisatawan yang bertanggung jawab selama berpergian atau traveling. Wisatawan yang tidak hanya menikmati keindahan alam saja, tetapi menjaga kelestarian alam atau ramah lingkungan, bijak dan memberikan dampak atau pengaruh positif terhadap masyarakat setempat.


Ada beberapa hal yang eco-traveller lakukan selama dalam perjalanan. Mau tahu? Yukk simak terus... 

1. Hemat Listrik
Traveling saatnya bersenang senang. Tapi jangan karena ucapan itu, jadi masa bodo dengan penggunaan listrik ya guys. Semakin tinggi penggunaan listrik, maka semakin tinggi juga emisi karbon yang dihasilkan dan dilepaskan ke atmosfir bumi sehingga bisa menyebabkan global warming. Ini nanti relate sama poin 5 nih. Stay di kamar private di hostel, pas keluar kamar ternyata lampu, AC, TV, atau kipas angin masih tetep hidup atau keran air di kamar mandi bocor dibiarkan saja. Duhh, jangan begitu ya. Kalau di hotel berbintang mungkin bisa saja kunci kamarnya dengan card jadi untuk listrik bisa mati sendiri saat tidak terpakai atau keluar ruangan. Tapi jika penginapannya tidak begitu, cek dengan teliti lagi yukk... Kalau bisa matikan lampu atau hidupkan lampu paling tidak satu lampu di kamar jika tidur malam hari. Buka tirai atau hordeng kamar jika siang hari untuk penerangan kalau kamarmu include jendela.
Hemat pencahayaan kamar hotel
Sumber: koleksi pribadi

2. Hindari Penggunaan Barang Sekali Pakai
Contohnya apa ini? Misalnya penggunaan kantong plastik saat berbelanja, bawalah plastik sendiri atau foldable bag saat berpergian atau belanja. Foldable bag cuma beli sekali dan dipakai berkali kali bahkan bisa dilipat kecil kok. Untuk beberapa kota di Indonesia khususnya di ibu kota kita DKI Jakarta juga di Bali sepertinya sudah menerapkan hal ini. Alangkah baiknya bisa diterapkan di seluruh Indonesia bahkan dimana saja kita berada atas kesadaran diri kita sendiri. Bawalah botol air minum sendiri, jadi tinggal refill dan tidak perlu beli kemasan untuk mengurangi penggunaan plastik. Bawalah tempat makan, sendok, garpu, sumpit, sedotan yang reusable. 

3. Buanglah Sampah Pada Tempatnya
Buanglah mantan pada tempatnya, itu juga related saat traveling, waktunya move on  hehe... Di jalanan, khususnya di tempat wisata, maupun dimanapun kita berada, jika terpaksa menghasilkan sampah, buanglah pada tempat sampah yang disediakan. Ingat #lowfootprinttravel atau lakukan traveling dengan tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki. Sebisa mungkin meminimalisir sampah. Kalau ada sampah dibuang di tempat sampah supaya bisa dipilih dan direcycle lagi jika memang barangnya bisa didaur ulang. Untuk barang yang mudah busuk, tidak menyebarkan bau kemana mana. Terkadang menemukan beberapa traveller jalan jalan di kota bahkan di alam bebas sekalipun masih buang sampah sembarangan. Ada sampah disumpelin di sela sela pot, dedaunan, ranting tanaman, bahkan tergeletak begitu saja di jalanan. Lebih baik simpan dulu dan dibuang saat menemukan tempat sampah ya. Kalau ada yang komen "kan ada petugas kebersihan di kota dan jalanan!" please deh, itu merusak pemandangan banget. Niatnya healing, jalan jalan malah jadi miris liat pemandangan sampah dimana mana apalagi kalau bau. Terus mau foto dengan kondisi begitu? pasti udah males banget. Yukk yang masih suka buang sampah sembarangan kita sama sama ubah kebiasaan buruk itu #mulaidarikita sendiri dulu deh. Bersih itu indah, bersih itu ibadah. 

4. Manfaatkan Fitur E-Tiket
Hello anak muda sekarang, generasi millennial yang kerjaannya pegang gadget mulu kan. Yuk, mulai manfaatkan tiket elektronik nih. Banyak kok aplikasi booking akomodasi, transportasi, bahkan tempat wisata secara online dengan menerbitkan E-tiket yang bisa di scan barcodenya saat masuk tempat wisata, kendaraan atau saat check in akomodasi. Jadi kita bisa mengurangi penggunaan kertas loh, sehingga penebangan pepohonan atau kayu kayu sebagai bahan dasar kertas bisa diminimalisir. Adapun tindakan illegal logging juga tentunya berkurang sehingga alam bisa terjaga kelestarian dan keseimbangannya. Buat anak muda aja nih? Enggak dong. Berlaku untuk semua traveller mari beralih ke E-tiket. Yang tidak tahu atau gaptek alias gagap teknologi bisa dong kita bantu untuk pemesanannya. Yukk, kita bisa kurangi penggunaan kertas bersama sama. 

5. Kurangi Emisi Karbon dengan Transportasi Umum
Global warming selalu dieluh eluhkan dan dikempanyekan dimana mana. Dari suhu di bumi yang semakin panas, cuaca ektrim, bencana alam dimana mana, lalu kita bisa apa membantu bumi kita kelak untuk kehidupan semua makhluk termasuk anak cucu kita? Salah satu langkah yaitu dengan mengurangi penggunaan emisi karbon dari diri kita sendiri. Mulai hemat listrik dalam konteks ini khususnya saat traveling, manfaatkan transportasi umum, apalagi di ibu kota yang selalu macet alangkah enaknya tinggal naik transportasi umum jika staynya memang dekat dengan halte atau station. Kalau jarak tempat wisatanya dekat, gak usah mikir untuk sewa kendaraan sendiri. Lebih baik jalan bareng doi dan menikmati suasana dan aktivitas warga lokal sepanjang jalan menuju lokasi wisata sekalian memperpanjang waktu bersama (gak punya doi gimana? Ehh siapa tahu bertemu di persimpangan jalan, hihihi...hilih hilihhh udah aku kasih tips itu loh kalau mau cari gebetan saat traveling). Saat traveling biasanya aku memilih stay di dekat halte atau station untuk memudahkan mengeksplore berbagai tempat dengan kendaraan umum. Kalau pun milih akomodasi yang murah dengan jarak yg agak jauh, biasanya jalan kaki sambil menikmati suasana dan melihat lihat aktivitas warga lokal di pagi atau sore hari saat keluar atau pulang setelah eksplore tempat wisata. Saat di pedesaan akan tambah asik lagi nih menikmati udara segar dan melihat budaya serta kebiasaan warga setempat dari aktivitas mereka. 
Transportasi umum bus
Sumber: koleksi pribadi

Transportasi umum kereta
Sumber: koleksi pribadi

6. Habiskan Makanan
Jika memasan makanan selama traveling, pertimbangkan dulu apakah satu porsi itu akan habis untukmu? Sebisa mungkin habiskan makanan yang dipesan. Jangan sampai tersisa bahkan dibuang. Apalagi kalau dibuangnya bercampur dengan sampah anorganik atau tidak bisa terurai. Kemungkinan akan busuk dan menimbulkan aroma yang tidak sedap.

7. Tidak Merusak Fasilitas Publik
Jadilah traveller yang bijak dengan tidak merusak fasilitas publik baik alami maupun buatan. Please, be smart and responsible. Nikmati saja segala keindahan dan keunikannya tanpa mengganggu dan merusak. Kalau bisa menambahkan yang baik seperti ikut serta menanam pohon bakau saat traveling di pantai atau hutan bakau, it's okay. Kalau mencoret coret atau menambahkan sampah itu jangan ya. 

8. Stay di Hotel Yang Ramah Lingkungan
Salah satu wujud aksi ikut serta dalam pelestarian lingkungan dengan menginap di hotel, hostel, villa, maupun resort yang sudah memenuhi kriteria CHSE dan memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness atau kebersihan, Health atau kesehatan, Safety atau keamanan & Environmental Sustainability atau kelestarian lingkungan) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kalau hotel dirasa mahal di kantong, bisa pilih hostel yang ramah lingkungan dan ramah di kantong, hihi...

9. Menghormati Budaya dan Kebiasaan Masyarakat Lokal
Bagi seorang traveller harus bisa menyesuaikan diri dimanapun berada. Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Menghormati kebudayaan dan kebiasaan masyarakat lokal itu wajib bagi traveller. Karena memang dunia ini banyak sekali keunikan dan keberagamannya maka dari itu kita melakukan perjalanan. Menikmati dan menyaksikan menurutku adalah sebuah hal yang akan menambah wawasan, pengetahuan, bahkan terkadang kita bisa mengambil pembelajaran untuk diri kita sendiri. Selain itu terkadang masyarakat atau penduduk lokal memiliki usaha tersendiri di dekat lokasi wisata, bila perlu berkontribusi mengembangkan produk lokal masyarakat setempat. Misalnya mencicipi kuliner khas mereka, mengapresiasi kerajinan tangan dari bahan bahan alami yang mereka buat jika budget teman teman cukup leluasa ya. 

Masyarakat lokal menjual street food pagi hari
Sumber: koleksi pribadi 

Kerajinan tangan masyarakat lokal
Sumber: koleksi pribadi

Setelah membaca penjelasan diatas, sudah ada gambaran kan? Demi #regenerativetravel atau #wisataberkelanjutan untuk anak cucu kita dikemudian hari dan untuk bumi kita tercinta, semua harus #dimulaidirikita sendiri dulu. Untuk mendukung eco-travelling, ada beberapa barang eco-friendly atau ramah Lingkungan yang wajib kita bawa saat traveling. Apa saja ya? 

1. Botol Air Minum
Botol Air 
Sumber: koleksi pribadi 

Dari pada harus membeli botol plastik berkali kali, lebih baik bawa botol air minum. Banyak penginapan yang sudah menyediakan air minum untuk cuatomernya. Kalau di hotel mungkin disediakan kemasan walau ada juga hotel yang menyediakan galon air minum isi ulang di setiap lantai. Bahkan di hostel sekalipun biasanya sudah disediakan galon air minum isi ulang. Lebih ramah lingkungan dan lebih ramah kantong. 

2. Tas Belanja
Foldable bag
Sumber: giftsdepot.my

Saat traveling biasanya akan membutuhkan tas belanja. Gunakanlah foldable bag atau tote bag yang mudah dilipat dan dipakai berkali kali. Sehingga tidak ada alasan untuk menyumbang sampah kantung plastik. 

3. Alat Makan
Alat Makan Satu Set
Sumber: tokopedia (Trexshopping) 
Bawalah kotak makan jika memiliki rencana untuk membeli makanan street food yang harus take away atau mau dimakan untuk nanti dan kemungkinan menyumbang sampah plastik sebagai bungkusnya. Sekarang banyak banget yang jual collapsible food storage atau kotak makan lipat yang bisa dilipat dan diselipkan diranselmu. Jadi gak ada alasan susah bawa. Untuk sendok, garpu, dan sedotan atau pipet biasanya banyak yang menjual satu paket bahkan ada yang khusus untuk traveling dengan design yang unik bisa dilipat dan praktis. Jadi kita bisa meminimalisir penggunaan sedotan, garpu dan sendok plastik. 

Apa itu Hostel? 

Dari awal Nova ini menyebutkan hostel melulu. Hostel sama Hotel itu apa bedanya sih? Aku pernah menulis tentang hal ini di postingan sebelumnya nih. Biar paham dan tidak salah pesan antara hotel dan hostel, bisa baca selengkapnya disini Perlu Diperhatikan Saat Memesan Hostel. Jadi hostel itu lebih mengusung ke space untuk publik atau untuk para traveler dapat bersosialisasi selama perjalanan. Kalau hotel biasanya memang lebih privasi dan pelayanan dan fasilitas semuanya sudah disediakan oleh staff atau pihak hotel secara personal. Nah kalau hostel kebanyakan ada sharingroom atau kamar asrama, kamar mandi bersama, dapur umum, ruangan khusus untuk ngobrol dan nonton, walau sebenernya ada juga yang menyediakan kamar privacy seperti halnya di hotel. Untuk harganya, tentu hostel lebih murah dari pada hotel yang lebih ke pelayanan personal dan privasi. Untuk teman teman yang ingin mengecek HOSTEL MURAH TERBAIK atau ingin mendaftarkan hostelnya yuk bisa mampir ke link ini BestHostels Indonesia.  Teman teman bisa melihat list hostel di wilayah yang diinginkan, berapa harganya, dan langsung order deh di #BestHostelsIndonesia
Double bed low budget di hostel
Sumber: koleksi pribadi

 Bunk bed di kamar asrama (dormitory) 
Sumber: koleksi pribadi

Jika artikel sebelumnya Nova menjelaskan apa itu bedanya hotel dan hostel serta cara memilih hostel saat traveling, kali ini Nova mau menyampaikan beberapa hal yang boleh dilakukan (Do) dan tidak boleh dilakukan (Don't) saat stay di hostel berdasarkan pengalaman dan pengamatanku sendiri nih. 

Do (Boleh Dilakukan di Hostel) 
1. Saling Menyapa dan Berkenalan
Saat stay di hostel biasanya kalian akan bertemu dengan teman baru atau kenalan baru baik warga lokal maupun turis asing. Boleh untuk saling menyapa dan bertanya siapa tahu malah bisa berdiskusi tukar pikiran dan mendapatkan informasi serta wawasan baru untuk kita. Bahkan aku pribadi pernah loh ketemu rombongan dari Indonesia yang baik banget mengajak jalan jalan bareng di Kuala Lumput saat pertama kali stay di mix dormitory. Sayangnya, setelah itu aku kehilangan kontak mereka.
 Dapat Teman di Hostel
Sumber: Koleksi Pribadi

2. Memakai Dapur Umum
Biasanya ada hostel yang menyediakan dapur bersama dan ada yang tidak. Ada yang kita bisa menikmati fasilitas memasak walau sekedar buat mie instan. Untuk menggunakannya tetap harus tanya staff hostel dulu ya. Kadang juga setiap pihak hostel akan menyiapkan makanan seperti roti atau nasi di dapur untuk sarapan kita.
Dapur umum di salah satu hostel low budget
Sumber: koleksi pribadi

3. Menegur dan Saling Pengertian
Buat yang memilih single room atau double room dengan kamar mandi bersama atau share bathroom harus lebih pengertian saat menggunakan kamar mandi. Jangan berlama lama di kamar mandi bila perlu bangun pagi. Untuk yang tidur di kamar asrama atau dorm, harus pengertian saat menggunakan stop kontak listrik, lampu kamar tidur, dan tidak membuat kebisingan atau hal yang berisik di kamar. Bila dirasa kalian gak bisa mendengar orang mendengkur, AC dingin, lampu kamar hidup tetapi sudah terlanjur memilih kamar dormitory lebih baik dari rumah prepare penutup telinga, penutup mata, selimut tambahan atau sleeping bed. Kalau misalnya ada yang menganggu ketenangan kamar, apakah boleh menegurnya? Tentu boleh jika sudah melebihi batas wajar misalkan membuat kebisingan atau gaduh seisi kamar, boleh ya menegurnya dengan sopan. Jika dirasa sulit ditegur, boleh lapor ke staff hostel. 
 
Don't (Tidak Boleh Dilakukan di Hostel) 
1. Berisik di Kamar
Kalau kamar privasi seperti single room, double room, tripel room, family room, boleh saja berbincang atau telponan di dalam kamar. Tapi kalau misalnya di kamar asrama, please kalau bisa ngobrol, diskusi, dan angkat telpon di ruang yang sudah disediakan, biasanya mereka menyediakan ruangan open space untuk berkumpul, duduk duduk, atau ngopi sekalipun. Oh ya, kalau mau packing  jangan di waktu anggota kamar pada tidur, ambil waktu sore ataupun pagi agak siang. 

2. Makan di Kamar
Selain terkadang bau makanannya yang mengganggu aroma ruangan, makan di dalam kamar juga sangat tidak dibolehkan kalau memilih kamar asrama. Makananmu bisa juga mendatangkan binatang seperti semut. Biasanya hostel menyediakan kulkas. Kita bisa titipkan makanan disana jika perlu. Hostel juga sudah menyediakan ruangan makan sendiri kok. 

3. Berlama Lama di Kamar Mandi 
Walau ada kamar yang kamar mandi di dalam, kebanyakan hostel punya kamar dengan kamar mandi bersama. Kalau udah kamar mandi bersama, kita harus tahu diri dengan jangan berlama lama apalagi mandi sambil dengerin musik di kamar mandi atau malah buang air besar sambil chattingan, tolong pengertiannya. Kalau mau mandi dengan sedikit leluasa waktunya, kita bisa mandi pagi pagi sekali disaat yang lainnya mungkin masih tidur. 

4. Buang Sampah Sembarangan
Mau jenis kamar apapun, kalau di hostel jagalah kebersihan. Jangan buang sampah sembarangan apalagi di kamar. Hostel sudah menyiapkan tempat sampah sendiri di dalam atau luar ruangan. Kalau pakai sampoo sasetan atau bungkusan, serta alat mandi lainnya, buang di tong sampah kamar mandi dan jangan dibiarkan di lantai kamar mandi begitu saja. Buat wanita yang sedang datang bulan, buang pembalut dengan benar kalau bisa sebelum masuk tong sampah dibungkus plastik dulu. Jangan sampai buang di kloset yang bisa bikin mampet atau buang tanpa dibersihkan dan bisa ditemukan penghuni asrama lainnya ataupun staff hostel saat membersihkan. Beware yaa... 

5. Hidup dan Matikan AC, Lampu Kamar Sesuka Hati
Ini sangat menganggu sekali jika memilih kamar asrama. Jika memang lampu kamar tidur di asrama sedari awal gelap ya biarkan gelap saja guys. Kalau terpaksa ingin menghidupkan untuk mencari suatu barang, lebih baik izin dengan penghuni di kamar asramanya dulu ya. Siapa tahu ada yang sedang tidur dan merasa terganggu. Tapi jika memang lampu kamar biasa hidup dan kita biasa tidur gelap, boleh ditanya dengan sekamar boleh dimatikan atau tidak. Jika kebanyakan yang tidak, pengertian kita mungkin harus ready penutup mata. Kalau biasa tidur terang dan sekamar maunya gelap, mau tidak mau kita harus belajar tidur gelap ya atau lebih baik pesan yang single room saja kalau ragu. 

6. Merokok di Kamar
Mau jenis kamar hostel apapun, tidak diperkenankan untuk merokok di kamar ya. Kecuali kamar itu memang free smooking area atau ada jendela dan balkonnya guys. Hostel biasanya punya kebijakana sendiri, tanyakan dengan staff hostelnya ya dimana kalian bisa merokok. 

7. Berantakan
Paling males kalau ketemu traveller yang dikamar asrama malah buat brantakan. Seisi ranselnya atau kopernya berantakan di sisi kasurnya. Nanti kalau hilang, ada yang selip atau keinjak kaki penghuni lainnya jadi berisik sendiri. Duh, jangan seperti itu ya. Berantakan juga bisa terjadi di dapur umum saat membuat masakan atau saat sarapan piring dan gelasnya tidak langsung dicuci sendiri. Kalau bisa selalu jaga kebersihan di seluruh hostel ya. 

Bahasanya seperti emosi tidak sih? Haha... Karena jujur ini pengalaman pribadi Nova sendiri selama jadi solo backpacker dan stay di beberapa hostel di Indonesia maupun negara tetangga. 

Mungkin itu saja yang bisa dishare kepada teman teman tentang eco-traveller dan juga hostel. Mari menjadi eco-traveller demi REGENERATIVE TRAVEL / WISATA BERKELANJUTAN. Ayoo nabung lagi, ambil ransel atau koper kalian, kita traveling lagi #unlimitedadventuresawait di depan mata guys

Semoga bermanfaat dan jangan lupa mampir juga ke artike artikel Nova lainnya ya. Terimakasih ❤️

#besthostelsIndonesia
#mulaidarikita
#regenerativetravel
#wisataberkelanjutan
#unlimitedadventuresawait
#lowfootprinttravel


1 komentar:

Zaza mengatakan...

Jadi pengen stay di hostel kak... Seru yaa bisa dapet temen baru

Diberdayakan oleh Blogger.