Jernih dan Segar! Bendungan Mata Air Peninggalan Belanda di Tanggamus Lampung

Setelah mengetahui lokasi ini dari seorang sejarahwan di Lampung, saya memutuskan untuk mencari Bendungan atau DAM Margotirto yang katanya peninggalan masa kolonisasi Belanda. Ternyata lokasinya hanya berjarak 14km dari rumah orangtua saya di daerah Tanggamus. Tepatnya berada di Jalan irigasi, RT 07, Dusun 2A, Gisting Bawah, Kec. Gisting, Kab. Tanggamus. Lebih jelasnya bisa dilihat di map bawah ini

Kalau biasanya bendungan dibangun dan difungsikan untuk menampung dan membendung air sungai, berbeda dengan bendungan ini yang dibangun untuk menampung air dari sumber mata air gunung. 

Lokasi bendungan ini berada di lokasi Kolonisasi Indo-Eropa. Kolonisasi Indo-Eropa di Gisting ini dibuka tahun 1926. Pada masa itu masyarakat Indo-Eropa di Jawa merasa kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang didominasi oleh pribumi yang dibayar lebih murah. Oleh karena itu, untuk menciptakan pekerjaan anggota IEV (Indo-European Verbond) dalam pertanian, pemerintah berhasil membebaskan lahan di wilayah Gisting ini. Pada surat kabar dan majalah yang ditemukan, pembangunan Bendungan ini dikabarkan dibangun pada era Residen Volmering dan diteruskan oleh Residen Junius sekitar tahun 1930. Pembangunan bendungan ini dikatakan tidak sesuai dengan standart dan menghabiskan dana yang tinggi sebesar 35.000f (florin) yang membuat kasus pembangunan ini diusut hingga tahun berikutnya. Pada tahun 1931, insinyur dari Firma Schlieper en Co melakukan inspeksi bendungan ini dan menemukan banyak kesalahan pembangunan. Sehingga kembali menghabiskan anggaran sebesar 6.000 f. Sumber sumber lebih jelas bisa lihat di postingan Instagram salam satu Sejarahwan Lampung di bawah ini.

Bendungan ini memiliki tiga bagian. Yang paling atas adalah kolam penampung mata air yang begitu jernih bahkan saya bisa melihat ikan dan tanaman ganggang hijau di dasar airnya kemudian sangat asri karena masih ada bambu bambu dan pepohonan lain di sisinya, terlihat batu batu besar di pinggir kolam. Kemudian yang tengah adalah kolam bendungan air berbentuk persegi panjang yang luas dan yang ketiga adalah kolam penampungan berpalang pintu yang banyak pipa pipa walau sebagian terlihat bocor di sana sini dan sampah di sana sini. Di kolam ketiga inilah air tertampung sebelum air tersebut mengalir dan terdistribusi ke masyarakat. Oh ya, menurut warga sekitar, bendungan ini masih berfungsi sebagai bendungan sumber air hingga kini. Paralon paralon yang ada, mengalirkan air ke masyarakat sekitar bahkan hingga kecamatan Talang Padang, Tanggamus.

Saya juga sempat membuat video di lokasi ini supaya teman teman bisa ikutan melihat lokasi ini. Yuk lihat dan jangan lupa subcribe ya...

Sebelum pandemi covid, lokasi bendungan mata air ini sempat dikelola menjadi tempat wisata terlihat dari beberapa wahana permainan yang masih ada dan terbengkalai di lokasi ini. Namun sayangnya, saat ini tidak lagi dikelola sebagai tempat wisata. Tapi jangan cemas jika kalian ingin mengunjungi atau mampir ke lokasi ini. Lokasi ini kini terbuka untuk umum secara gratis (saya datang oktober 2022), menurut warga sekitar banyak pengunjung yang datang dan duduk duduk di areal bendungan ini setelah dzuhur hingga sore hari. Disini juga bisa untuk berenang di bagian kolam yang pertama. Di kolam pertama inilah tetap dijaga kebersihan dan keasrian walau berada di area pemukiman. Sayangnya masyarakat masih ada yang mencuci disini. Walaupun begitu airnya sangat jernih dan terlihat banyak ikan kecil kecil. Meskipun di bagian kolam yang ketiga, saya masih menemukan sampah terapung apung bersama ganggang air di permukaan air. Di lokasi ini juga tersedia kamar mandi umum yang biasa digunakan juga oleh masyarakat sekitar. Masyarakat juga membangun taman atau tempat duduk di kolam pertama penampungan mata air tersebut. Sehingga sambil menunggu yang berenang atau hanya untuk healing menghirup udara dan bersantai,  kita bisa duduk duduk di tempat yang disedikan tersebut. Kolam pertama dan taman duduk itu juga selalu dibersihkan oleh masyarakat sekitar bahkan tersedia kotak sampahnya juga. Teman teman bisa lihat di video youtube saya di atas ya. Jadi apakah kalian tertarik mengunjunginya? Ada baiknya jika lokasi ini kembali dikelola dengan baik dan tetap dijaga keasrian dan sanitasinya di seluruh area.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan di artikel kali ini. Semoga bisa menghibur dan menambah informasi untuk teman teman semua. Terimakasih sudah mampir! Jangan lupa save page dan baca baca artikel lainnya ya...


Tag:
Kolonisasi, sejarah kolonisasi, bendungan bersejarah, bendungan air gunung, bendungan mata air, kolonisasi lampung, kolonisasi pertama, kolonisasi jawa, orang jawa, jawa-eropa, orang jawa-eropa, gisting, tanggamus, wisata tanggamus, wisata gisting, wisata lampung, wisata bendungan, bendungan di lampung, lampung tourism, wisata sejarah, wisata sejarah di lampung, wisata sejarah tanggamus, wisata sejarah gisting, kolonisasi tanggamus, kolonisasi gisting, sejarah gisting. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.