Mengenal Festival Bulan Tradisi Tionghoa

Entah mengapa, di warung warung di provinsiku sekarang banyak sekali yang menjual mooncake. Awalnya aku pikir ini kue bakpia versi di provinsiku, karena memang rupanya mirip bakpia alias ada isiannya. Setelah aku lihat dan amati bungkusnya, ada tulisan mooncake. Awalnya masa bodo saja, yang penting enak.

Karena hobbi menonton drama kolosal Tionghoa, aku sering sekali melihat mereka membuat kue yang rupanya mirip kue kesukaan aku ini, mooncake. Loh..loh... Memang di China ada kue ini juga? Bahkan saat aku menonton beberapa drama kolosal mereka memiliki festival yang namanya festival bulan dengan membuat kue mooncake ini. Dari situlah aku mulai berpikir apakah mungkin kue ini aslinya memang berasal dari Tionghoa? Ini dia hasil penelusuran aku tentang kue ini (saking penasarannya loh). Simak terus ke bawah yaaa...

Sumber: fimela.com

Mooncake Festival disebut dengan Zhōngqiūjié (中秋节), artinya Festival Pertengahan Musim Gugur. Perayaan ini jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8 yakni sekitar pertengahan September sampai awal Oktober. Festival kue bulan atau mooncake adalah acara tahunan dan merupakan kepercayaan masyarakat Tionghoa. Festival ini menyimbolkan kuatnya kekeluargaan karena semua anggota keluarga akan berkumpul, berdoa atau sembahyang bersama, makan kue bulan ini dan merayakannya bersama sama.

Di China, festival bulan ini menjadi festival terbesar setelah perayaan hari imlek. Bentuk bulat dari kue bulan ini melambangkan bulan purnama dan kemakmuran bagi seluruh anggota keluarga. 

Pada masa dinasti Yuan terdapat pembagian kasta. Kasta terendah saat itu adalah suku Han. Suku Han ingin memberontak, namun setiap gerak geriknya selalu diawasi. Kemudian mereka membuat kue bulan sebagai transformasi informasi dengan menyelipkan kertas di dalam kue tersebut untuk bersatu meruntuhkan kerajaan dinasti Yuan. 

Sejarahnya berdasarkan Dinasti

1. DINASTI QIN ( 221-206 SM)

Setiap memasuki musim semi dan sebelum menabur benih, masyarakat harus mengadakan persembahan untuk berdoa agar diberikan panen yang baik. Pada bulan delapan di musim panen, mereka juga akan berdoa untuk ucapan syukur kepada dewa tanah dan dewa bulan. Karena mereka percaya jika tidak ada bulan yang memberikan embun dan yang bulat sempurna makan tidak bisa mendapat hasil panen yang baik.

2. DINASTI TANG ( 618-907 SM)

Pada jaman dinasti ini, rajanya memiliki kebiasaan unik melakukan penyembahan bulan pada tanggal 15 bulan 8 di musim gugur yang kemudian ditiru oleh masyarakat luas. Pada jaman inilah masyarakat mulai memperhatikan festival kue bulan.  Alasan masyarakat melakukan perayaan tersebut karena ada cerita tentang kaisar Tang Ming yang rekreasi ke bulan pada tanggal 15 bulan 8. Sejak itu pada tanggal 15 bulan 8, menjadi hari raya Tiongkok. Munculnya tradisi makan kue di musim gugur diawali dengan cerita kakek buyut Tang yang bernama Lin Yuan melewati perayaan tersebut dengan masyarakat biasa dan saat itu di tangannya tengah ada kue bulan dengan hiasan yang indah dihadiahkan oleh pedagang kota Tu Fan yang sekarang bernama Xi han kepada Li Yuan. Saat itu pula tepat bulan bersinar terang dan bulat sempurna. Sejak itu tradisi makan kue mulai tersebar.

3. DINASTI YUAN ( 1271-1368 SM)

Pada saat dinasti Yuan, kue bulan sudah populer. Pada saat itu suku Han dari dataran tengah tidak suka dengan kepemimpinan dinasti tersebut. Untuk menggulingkan kepemimpinan, mereka tidak memiliki cara untuk memberikan informasi satu sama lain untuk memperkuat persatuan mereka. Hingga akhirnya penasehat militer Liu Po menebarkan isu jika memakan kue bulan bisa mengusir bencana. Masyarakat ramai berbondong membeli kue tersebut dan saat membelahnya mendapati secarik kertas untuk menggulingkan dinasti Yuan pada tanggal 15 bulan 8. Saat itu berdirilah dinasti Ming. Sejak saat itu memakan kue bulan menjadi tradisi untuk mengenal pemberontakan. Tetapi ada kalanya kue bulan ini juga diberikan sebagai hadiah atau bingkisan.

4.  DINASTI QING ( 1644-1911 SM)

Pada saat ini festival bulan telah menjadi hari raya tradisi di Tiongkok dan perayaannya semakin meriah. Pada pemerintahan ratu Ci Xi, diperintahkan di dalam istana tidak boleh menyebut kue bulan ( yue bing) karena bing untuk sebutan kue bulan memiliki bunyi yang sama dengan bing yang memiliki arti penyakit. Dari saat itu 'yue bing' diganti 'yue hua'. Pada dinasti ini, pembuatan kue bulan menjadi lebih beragam dan indah. Kue bulan pun mulai terkenal diberbagai penjuru dunia bersama persebaran masyarakat Tionghoa di seluruh penjuru dunia termasuk Asia, Indonesia. 

Sumber: okezone.com



Sumber :

Stiefanny Chen, I. Nengah Sudika N, Aristarchus Pranayana K. 2014. Perancangan Buku Cerita Bergambar Tentang Makna Festival Kue Bulan Untuk Anak Usia 6-10 Tahun. Dalam Jurnal DKV Adiwarna Univ. Kristen Petra. Vol. 1. No. 4 (2014).




Tag:

Festival bulan, mooncake, sejarah mooncake, kue mooncake, resep mooncake, resep kue bulan, kue bulan, sejarah kue bulan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.