Penyebab Hipertensi Ibu Hamil dan Supaya Tidak Hipertensi, Baca Disini!

Kehamilan adalah kabar yang menggembirakan untuk suatu keluarga apalagi itu yang dinanti nanti. Sayangnya kehamilan memiliki resikonya sendiri jika tidak diperhatikan dan kurangnya kesadar diri untuk menjaga dirinya selama kehamilan. Contohnya saja ibu hamil yang mengalami hipertensi atau darah tinggi.


Hipertensi adalah tekanan darah yang menunjukkan diatas 140/90 disaat kehamilan. Apakah hipertensi itu bahaya untuk ibu hamil? BACA DISINI.

 Berikut ini ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan ibu hamil mengalami darah tinggi dan upaya agar tidak terkena hipertensi? Simak selengkapnya di bawah berikut ini.


1. Berat Badan Berlebih

Wajar jika memasuki masa kehamilan berat badan seorang wanita akan meningkat. Sangat ingin ngemil dan makan makanan akan meningkat. Namun jangan berlebihan. Jika berat badan meningkat drastis, ibu hamil bisa mengalami obesitas apalagi jika memang hamil dengan posisi berat badan di atas normal.Walau biasanya beberapa wanita obesitas biasanya akan sulit untuk segera hamil.

Kenaikan berat badan diatas normal ibu hamill bisa menambah beban kerja jantung dan sistem peredaran darah. Kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan normalnya 12 - 16 kilogram namun jika dari sebelum hamil sudah berat badan di atas ideal sebaiknya konsultasikan ke pelayanan kesehatan. Mengikuti pengecekan kesehatan rutin selama kehamilan bisa membantu ibu hamil mengukur dan mengontrol selalu index masa tubuhnya. Apakah masuk normal atau obesitas. Jika memasuki obesitas tingkat awal, akan terdeteksi dan diatasi dengan segera dan tidak berakibat fatal.  Walau hamil sebaiknya rajin untuk olahraga ringan dan memperhatian pola makan atau diit sehingga asupan gizi masuk ke janin dan tidak menimbulkan berat badan berlebih ibu hamil sehingga ibu dan janin tetap tercukupi kebutuhan gizi yang dibutuhkannya. Perlu diingat yang diperlukan saat kehamilan adalah kualitas makanan dan gizinya bukan kuantitas makanannya saja. Walau makan banyak tetapi gizi kurang akan sama saja malah akan membuat berat badan meningkat. Asalkan gizi dan vitamin terpenuhi sesuai kebutuhannya maka kehamilan akan baik baik saja dan terpenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kurangi konsumsi makanan berlemak atau berminyak berlebih untuk mengontrol berat badan selama kehamilan.


2. Bertambahnya Usia

Bertambah usia akan semakin besar kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi. Pembuluh darah secara bertahap kehilangan elastisitasnya seiring bertambahnya usia sehingga tekanan darah tinggi dapat meningkat. Perubahan struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah manusia akan terjadi seiring bertambahnya usia. Perubahan struktur meningkatkan kekakuan arteri sehingga menurunkan kapasitas kerja arteri dan menyebabkan hipertensi. Rata rata tekanan darah sistolik meningkat seiring bertambahnya usia sedangkan untuk diastolik meningkat hingga sekitar 50 tahun kemudian menurun.


3. Riwayat Hipertensi

Seseorang yang memiliki riwayat hipertensi harus lebih waspada jika dalam masa kehamilan. Jika tidak dikontrol, maka bisa saja hipertensi menyerangnya. 

Sejumlah penelitian mengatakan seseorang dengan riwayat keluarga sebagai pembawa (carier) hipertensi memiliki resiko dua kali lebih besar untuk terkena hipertensi. Hipertensi lebih sering terjadi pada subjek yang memiliki satu atau dua orang tua hipertensi, faktor genetik menyumbang sekitar 30% dari variasi tekanan darah. Selain itu, turunnya penyakit pada garis keturunan juga disebabkan oleh faktor gaya hidup bersama terutama pada pola makan di keluarga tersebut.


4. Konsumsi Natrium Berlebih

Natrium yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan retensi cairan tubuh, hal itu membuat volume darah meningkat. Kemudian berdampak pada kinerja jantung, yang mana jantung bekerja lebih ekstra untuk memompa darah sehingga tekanan darah bisa tinggi.

Menurut WHO tahun 2012 pada orang dewasa termasuk ibu hamil, untuk asupan natrium maksimal dalam sehari adalah 2000 mg (World Health Organization, 2012). Sehingga perlu adanya pengaturan konsumsi makanan tinggi natrium, supaya tidak melebihi batas konsumi yang harus dikonsumsi. Natrium biasanya terdapat di garam dan makanan laut dan termasuk yang dikeringkan seperti ikan asin, rebon.


5. Konsumsi Kalsium Kurang

Beberapa penelitian menunjukkan menurunan terhadap penderita hipertensi karena konsumsi kalsium. Hal ini dikarenakan kalsium memiliki efek menghambat sistem renin-angiotensin dan mengurangi kontraksi sel otot polos pembuluh darah. Menurut penelitian Mohhamad Hasan Entezari di Iran (2015) melalui eksperimen yang dilakukannya, konsumsi kalsium dapat menurunkan tekanan darah diastolik namun tidak dengan sistolik. Penelitian yang dilakukan oleh  Cormick G, dkk (2022) mengatakan adanya penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah konsumsi kalsium. 


Normalnya disetiap kehamilan, terjadi penurunan tekanan darah dan perlahan meningkat sampai akhir masa kehamilan. Kalsium dibutuhkan untuk mineralisasi tulang janin. Sehingga kebutuhan kalsium ibu hamil meningkat. Bertambahnya volume darah dan bertambahnya ekskresi kalsium di urin juga menyebabkan peningkatan kebutuhan kalsium pada ibu hamil.

Suplementasi kalsium hanya dibutuhkan ibu hamil yang tidak cukup mengonsumsi kalsium (<1000 mg) dari makanannya sehari-hari. Kebutuhan seorang ibu hamil adalah 1.200 – 1.400 mg kalsium per hari, dan disarankan tidak mengonsumsi kalsium >2.500 mg/hari. Konsumsi kalsium yang berlebihan menyebabkan batu ginjal, juga mengganggu penyerapan seng (zinc) dan zat besi yang diperlukan untuk tubuh. Oleh karena itu konsultasikan dahulu ke dokter jika terjadi gejala hipertensi agar bisa diresepkan obat yang tepat, biasa akan diresepkan dengan vitamin D untuk penyerapan.

6. Stress

Kondisi stress meningkatkan saraf simpatis yabg kemudian meningkatkan tekanan darah secara bertahap, semakin berat kondisi stress maka tekanan darah akan meningkat. Stress adalah rasa takut dan cemas dari perasaan dan tubuh seseorang terhadap adanya perubahan dari lingkungannya. Oleh sebab itu kelola stress selama kehamilan.


Terimakasih sudah berkunjung di blog ini...



Nova Aziyah, S.KM

Referensi :

Wiranto dan Natalia Desy. Indonesia journal of public health and nutrition Vol. 3 (2). Faktor resiko kejadian hipertensi pada ibu hamil.

Hasan Basari dkk. Jurnal kedokteran dan kesehatan Vol 14 (2) Juli 2018. Faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada ibu hamil di kota Makassar.

Kaimuddin dkk. Journal keperawatan Vol 1 (3) Mei 2018. Hubungan usia ibu saat hamil dengan kejadian hipertensi di RSU GMIM  Pancaran Kasih Manado.

Cormick G, Ciapponi A, Cafferata ML, Cormick MS, Belizán JM. Calcium supplementation for prevention of primary hypertension. Cochrane Database of Systematic Reviews 2022, Issue 1. Art. No.: CD010037. DOI: 10.1002/14651858.CD010037.pub4

Mohammad Hasan Entezari. J Educ Health Promot. 2015; 4: 67 doi: 10.4103/2277-9531.162388. The effect of supplementary calcium on blood pressure in healthy adult women aged 18-30 years in Tehran, Iran.

 Ni Putu Aryani, dkk. Journal of Fundus. Studi Kasus Hipertensi Dalam Kehamilan. Vol 1 No 1 Mei 2021.

Laksono, Sidhi dan Maarie. Herb - Medicine Journal. Hipertensi Dalam Kehamilan : Tinjauan Narasi. Vol 5 No. 2 April 2022.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.