Kasta di India, Mengenal Sistem Kasta di India

Sistem Kasta di India merupakan bentuk stratifikasi sosial dan pembatasan sosial tertua di dunia yang masih bertahan di masyarakat hindu di India sejak 3500 tahun lalu. Kasta diakui sebagai dasar dari deskriminasi. Dalam penelitian Kumari (2014) dan Bidner (2015) menyatakan sistem kasta meskipun umumnya identik dengan agama hindu, tidak menutup juga ada di kalangan penganut agama lainnya (minoritas) di India termasuk muslim dan kristen. 

Konstitusi India telah melarang diskriminasi berdasarkan kasta sesuai dengan prinsip sosialis, sekuler, dan demokrasi yang mendasari negara ini. Sebenarnya dengan moderisasi kasta mulai hilang dan bahkan telah hilang di kota kota besar. Banyak dari mereka saling menikah antar kasta dan berbaur dalam dunia pendidikan dan pekerjaan tak ada statifikasi dan pembatasan. Beberapa kaum delit yang disebut sebagai kasta terendah seperti BR Ambedkar yang menyusun konstitusi India dan KR Narayanan yang menjadi presiden Dalit pertama di India telah berhasil menduduki jabatan bergengsi dan menunjukkan bahwa kasta tidak lagi sangat mempengaruhi seseorang untuk terus terkurung dalam hierarki kasta yang begitu kompleks. Identitas sosial jauh lebih fleksibel dan orang dapat berpindah dengan mudah dari satu kasta ke kasta yang lain. Akan tetapi di daerah pedesaan masih ada yang terus bertahan di India modern diperkuat oleh persepsi sosial dan politik yang memecah belah tersebut. 

Selama berabad abad, kasta menentukan masing masing kelompok menempati hierarki yang kompleks ini khususnya dalam komunitas pedesaan. Sumur air tidak digunakan bersama, kasta Brahmana tidak menerima makanan dan minuman dari kasta Sudra dan seseorang hanya boleh menikah dalam kasta yang sama. Sistem ini memberikan banyak keistimewaan terhadap kasta atas dan merendahkan serta menindas kasta bawah. Tentunya menjebak orang orang dalam tatanan sosial tersebut. 


Konsep varṇa tertulis dalam Yajurveda (XXX, 5) yang berbunyi, “Tuhan telah menciptakan brahmanaa untuk pengetahuan, kesatria untuk perlindungan, waisya untuk perdagangan, dan sudra untuk pekerjaan jasmani.” 

Rigvida, manuskrip kuno Hindu, memakai istilah varṇa untuk menunjukkan dua kategori sosial pada masyarakat yang tersusun dari ariya (penakluk) dan dāsa (yang ditaklukkan). Ariya mengacu pada kelompok penakluk yang terdiri atas dua golongan yaitu kesatria (pemilik kekuasaan politik) dan brahmana (otoritas wacana keagamaan). Sementara, dāsa merujuk pada mereka yang ditaklukan/diperintah oleh kalangan ariya. Mereka adalah masyarakat pekerja atau budak yang dikenal sebagai kelompok sudra. Di antara ariya dan dāsa terdapat kelompok kecil yang berprofesi sebagai pedagang yaitu kalangan waisya. Mereka adalah kalangan bangsawan dari rakyat biasa yang memiliki kemapanan ekonomi yang didapat dari borjuasi pertanian, perdagangan, dan pemberi pinjaman. Dapat disimpulkan sistem kasta membagi umat hindu menjadi empat kategori utama yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Diluar sistem kasta hindu tersebut terdapat kaum achhoot (kaum Dalit) atau kaum tak tersentuh.

Saat masuknya pemerintahan Inggris membuat sistem varna bergeser menjadi kasta. Sistem Varna sebagai klarifikasi karakter, jenis pekerjaan, dan potensi masyarakat tanpa mengurasi esensi dari setiap manusia menjadi sistem kasta yang mengklarifikasikan berdasarkan kepentingan politik, ekonomi, administrasi kolonial dan berorientasi pada penaklukan dan perbudakan turun temurun.

Kata Dalit berasal dari akar kata sansekerta dal, yang berarti tanah, ditekan, atau hancur. Dalit digunakan untuk merujuk kaum yang terbuang, tak tersentuh, tertindas. Kasta Dalit adalah kelompok yang paling ditindas dan dipandang rendah karena tidak memiliki Varna. Varna adalah keyakinan Hindu bahwa pada umumnya manusia diciptakan dari bagian bagian tubuh dewa Purusha dan kaum delit ini diyakini berani diluar sistem Varna tersebut sehingga disebut kaum tidak berkasta. Deskriminasi terjadi di pekerjaan , pekerjaan mereka juga biasanya dianggap tidak suci seperti pembersihan toilet, saluran air, pembuangan sampah dan bangkai. 

Di india membunuh sapi dapat dihukum hingga 10 tahun akan tetapi kaum delit memiliki nilai lebih rendah dari itu. Menurut PBB, terdapat kurang dari 1.000 kasus pembunuhan kaum delit setiap tahunnya hingga tahun 2011 yang kemudian membuat Mahkamah Agung India menetapkan hukuman mati bagi orang yang membunuh dengan alasan kasta. Pada 14 September 2018, Kementerian Informasi dan Penyaran mengeluarkan imbauan kepada semua TV Satelit swasta dengan tidak menggunakannya lagi kata "Dalit" untuk orang orang yang  termasuk dalam kasta terdaftar sesuai dengan arahan Panglima Tinggi Bombay.

Permasalahan dalam kasta dapat disaksikan pada tahun 2016 terjadi protes kekerasan oleh suku Jat sebagai kasta atas di Haryana India yang menewaskan setidaknya enam belas warga pada saat unjuk rasa terkait tuntutan kuota pekerjaan di pemerintahan dan lembaga pendidikan. Kerusuhan lainnya terjadi saat komunitas Patel memimpin protes besar besaran di Gujarat pada tahun 2015 hingga menewaskan delapan orang, 40 kantor polisi dan 70 bus dibakar dalam protes tersebut. Mereka mengeluh  tidak diterima di perguruan tinggi karena tindakan afirmatif dan mereka mengatakan bahwa mereka terkena dampak perlambatan industri kecil dan menengah di Gujarat yang menyebabkan berkurangnya kesempatan kerja. Komunitas Patel menuntut tindakan afirmatif dan klasifikasi sebagai Kelas Terbelakang Lainnya (OBC) sehingga mereka berhak mendapat kuota di pusat-pusat pendidikan yang dikelola negara dan pekerjaan-pekerjaan pemerintah.

Kerusuhan Kasta di Gujarat
(Sumber gambar bbc.com)



Referensi :

Bidner, Chris dan Mukesh Eswaran. 2015. A Gender-based Theory of The Origin of The Caste System of India dalam  Elsevier Journal. VOL. 114, pp 142-158 May 2015.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. 2022. Artikel Dalit : The Untouchable Caste dipost pada 5 Agustus 2022 di https://antro.fisip.unair.ac.id/dalit-the-untouchable-caste/.

Gnana, Selvin Raj. 2018. Caste System Delitization and its implications in contemporary India dalam Academic Journal Expand your Knowledge. Vol.10(7), pp. 65-71 , October 2018.

Kumari, Mamta. 2014. The Impact of Caste System in India dalam Journal of Emerging Technologies and Innovative Research (JETIR). Vol.1(1), pp. 709-714, May 2014.

Pohan, Zulfikar RH. 2021. Dinamika Kasta di India : Antara Kreasi Kolonial dan Kearifan Kultural dipost pada 16 September 2021 di Artikel Program Studi Agama dan Lintas Budaya Universitas Gajah Mada di https://crcs.ugm.ac.id/dinamika-kasta-di-india-antara-kreasi-kolonial-dan-kearifan-kultural/. 

BBC. 2019. Dalam Artikel Berita : What is India's Caste System? dipost pada 19 Juni 2019 di https://www.bbc.com/news/world-asia-india-35650616.

BBC, 2016. Dalam Artikel Berita : India Caste Unrest : Ten Million Without Water in Delhi dipost pada 22 Februari 2016 di https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-india-35627819.

BBC. 2016. Dalam Artikel : Defian India Protesters Stand Ground in Haryana dipost pada 22 Februari 2016 di https://www.bbc.com/news/world-asia-india-35629970.

BBC. 2015. Dalam Artikel : Gujarat Remains Tense After Patel Caste Violence dipost pada 27 Agustus 2015 di https://www.bbc.com/news/world-asia-india-34070712.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.